Berita

SAHABAT DUGDERAN : REPRESENTASI BANGKITNYA PIMPINAN RANTING GP. ANSOR KEL.TROMPO

Penulis : Ahmad Fauzi | Editor : Fauzi Ahmad

 

 

Trompo - Sejarah Dugderan berawal dari festival khas Kota Semarang yang menandai dimulainya ibadah puasa di bulan suci Ramadan yang diadakan Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah mercon dan kembang api, (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). "Dug" yang berarti bunyi yang berasal dari bedug yang dibunyikan saat ingin shalat Maghrib. Sementara "der-an" adalah suara dari mercon yang dimeriahkan oleh kegiatan ini. Tradisi dugderan ini telah diadakan sejak tahun 1882 pada masa Kebupatian Semarang di bawah kepemimpinan Bupati R.M. Tumenggung Ario Purbaningrat.

 

 

 

 

Perayaan yang telah dimulai sejak zaman kolonial ini dahulu dipusatkan di kawasan Masjid Agung Semarang atau Masjid Besar Semarang (Masjid Kauman) yang berada di pusat kota lama Semarng dekat Pasar Johar. Saat ini, dugderan diadakan seminggu sebelum bulan Suci Ramadan tiba dan berlangsung selama seminggu hingga H-1 puasa pertama. Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian, ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok". Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam.

 

 

Kirab budaya ini dimulai di halaman balai kota Semarang Jawa Tengah. Kirab diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, sekolah, organisasi masyarakat dan lain-lain. Kegiatan semacam ini lambat laun menjadi sebuah tradisi di kalangan masyarakat muslim di wilayah sekitar kota semarang, tak terkecuali di kabupaten kendal. Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Kelurahan Trompo menjadi salah satu organisasi kepemudaan di tingkat kelurahan yang mengisiasi kegiatan dugderan tahun 2023. Tentunya ini menjadi salah satu sejarah dalam perjalanan organisasi yang selama ini bisa dibilang "mati suri" selama hampir 3 dekade.

 

 

Mengambil nama "Sahabat Dugderan" PR GP Ansor Kel.Trompo berharap semua elemen masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini tanpa memandang suku, agama, ras, status sosial, umur, jabatan maupun pangkat dalam hal profesi. "Tak hanya itu, kami berharap semua warga kelurahan Trompo selalu menjadi sahabat dalam bermasyarakat" ucap Ahmad Fauzi selaku Sekretaris PR GP Ansor Kel.Trompo.

 

 

 

 

Sahabat Dudgeran dimulai pada pukul 16.20 WIB diawali dengan pembukaan dan prosesi pemotongan pita oleh Isrita Hanifah, SE selaku Lurah Trompo dan H. Ismail, S.Ag selaku Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama Kelurahan Trompo. Adapun rute dimulai dari Musholla Baitussalam > RT.001 RW.001 > Kalireyeng > Bendungan Trompo. Acara dihadiri oleh Lurah Trompo beserta jajaran, Pengurus Ranting NU Kel.Trompo, Pimpinan Ranting Muslimat NU Kel.Trompo, Pimpinan Ranting Fatayat Kel.Trompo, IPNU & IPPNU Kel.Trompo, LAZISNU Kel.Trompo dan masyarakat umum, dimeriahkan juga oleh Grup Drumblek, Barongan, Grup Rebana dan berbagai kesenian lainnya. Acara ditutup dengan bacaan Alhamdulillah dilanjutkan coffe break.

Share :