Penulis : Ahmad Fauzi | Editor : Ahmad Fauzi
Trompo - Tetanus pada maternal dan neonatal merupakan penyebab kematian paling sering terjadi akibat persalinan dan penanganan tali pusat tidak bersih.Tetanus ditandai dengan kaku otot yang nyeri yang disebabkan oleh neurotoxin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani pada luka anaerob (tertutup).
Tetanus neonatorum (TN) adalah tetanus pada bayi usia hari ke 3 dan 28 setelah lahir dan Tetanus maternal (TM) adalah tetanus pada kehamilan dan dalam 6 minggu setelah melahirkan. Bila tetanus terjadi angka kematian sangatlah tinggi, terutama ketika perawatan kesehatan yang tepat tidak tersedia. Saat ini kematian akibat tetanus pada maternal dan neonatal dapat dengan mudah dicegah dengan persalinan dan penanganan tali pusat yang higienis, dan / atau dengan imunisasi ibu dengan vaksin tetanus.
Upaya mengeliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (TMN) bertujuan mengurangi jumlah kasus tetanus pada maternal dan neonatal hingga ke tingkat dimana TMN tidak lagi menjadi masalah utama kesehatan masyarakat. Tidak seperti polio atau cacar (smallpox), tetanus tidak dapat dieradikasi, spora tetanus berada di lingkungan seluruh dunia, namun melalui imunisasi pada ibu hamil, wanita usia subur (WUS) dan promosi persalinan yang higienis. TMN dapat dieliminasi yaitu ditunjukkan oleh jumlah kasus tetanus yang kurang dari satu per 1000 kelahiran hidup di setiap kabupaten. Secara operasional, status ini dapat diukur dengan tingkat pencapaian imunisasi serta pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Pada tahun 1988, WHO memperkirakan bahwa sebanyak 787,000 bayi baru lahir meninggal akibat tetatus neonatorum (TN). Sehingga pada akhir tahun 1980-an perkiraan angka kematian tahunan global TN adalah sekitar 6,7 kematian per 1000 kelahiran hidup, jelas ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1988 dan UNICEF melalui World Summit for Children pada tahun 1990 mengajak seluruh dunia untuk mengeliminasi Tetanus Neonatorum pada tahun 2000. Target ini tidak tercapai, karena belum ditemukan strategi operasional yang efektif, sehingga pada tahun 1999 UNICEF, WHO dan UNFPA kembali mengajak negara berkembang di dunia untuk mencapai target Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (ETMN) pada tahun 2005 dengan menggalang dana ETMN dunia.
WHO memperkirakan pada 2008 (angka estimasi tahun terakhir yang ada), 59.000 bayi baru lahir meninggal akibat TN, terdapat penurunan 92% dari situasi pada akhir 1980-an. Pada 2008 terdapat 46 negara yang masih belum eliminasi TMN di seluruh kabupaten, salah satunya adalah Indonesia.
Kegiatan ini dipimpin oleh bidan kelurahan Ibu Nurfaizah dari Puskesmas Kendal 01 bersama Pemerintah Kelurahan Trompo, Babinsa Kelurahan Trompo dan pemudi kelurahan Trompo. (Fauzi/Ahmad)
Share :